Monumen ini terletak di Jl.Raya Puputan, Niti Mandala, Denpasar. Orang Bali menyebutnya dengan Bajre Sandhi, karena akhiran huruf vocal "a" oleh orang Bali selalu diucapkan dengan "e". Monumen yang berada di sekitar perkantoran pemerintahan propinsi Bali ini berada di area yang sangat luas dan banyak turis yang berkunjung.
Monumen ini terletak di tengah Lapangan Puputan Margarana. Wujud Monumen yang menjulang tinggi ke angkasa dengan pelataran yang luas mencerminkan sifat monumental dan anggun berwibawa. Secara filosofis wujud ini melambangkan Lingga-Yoni. Monumennya sendiri sebagai lambang Lingga dan dasar dari bangunan sebagai Yoni. Lingga-Yoni adalah lambang Dewa Siwa dalam aspeknya memberikan kesejahteraan dan kesuburan.
Lingga-Yoni Bajra Sandhy dilihat dari luar Foto: Nyach |
Jiwa kepahlawanan tercermin dari penerapan ceritera Pemutaran Mandhara Giri pada bentuk bangunan dan ornamen pendukungnya. Diceritakan bahwa para Dewa dan Daitya dengan semangat tinggi dan tak mengenal lelah memutar Gunung Mandhara di Ksirarnawa (Laut Susu) dengan tujuan untuk mendapatkan Amertha (Air Kehidupan Abadi). Cerita ini bersumber dari kitab Adi Parwa. Cerita tersebut mengandung suatu makna perjuangan, di mana untuk mencapai suatu hasil harus melalui kerja keras, tekun , ulet. Bentuk segi delapan dan teratai berdaun delapan yang disebut Astadala melambangkan kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Anak tangga Kori Agung pada pelataran tengah berjumlah 17 buah, Tiang Agung yang terdapat pada kolam tengah bangunan inti berjumlah 8 buah, dan tinggi bangunan monumen dari dasar sampai puncak adalah 45 meter. Bila angka-angka tersebut disusun akan terangkai 17-8-45 yang menunjukkan hari proklamasi keerdekaan RI.Tangga menuju puncak Lingga- Foto: Nyach |
1. Gedung/pelataran paling tengah adalah Utama Mandala (Jeroan)
2. Pelataran yang mengitari Utama Mandala adalah Madya Mandala (Jaba Tengah)
3. Pelataran terluar yang mengitari Madya Mandala adalah Nista Mandala (Jaba Sisi)
Di sekitar tamanan langka dan obat bersama turis Taiwan |
1. Lantai bawah (nistaning utama mandala), terdiri dari beberapa ruang, ruang informasi, administrasi, pameran, perpustakaan, souvenir, rapat dan toilet.
2. Lantai tengah (Madianing Utama Mandala): ruang Diorama, tempat dipajangkan diorama Perjuangan Rakyat Bali dari masa ke masa yang berjumlah 33 unit secara kronologis.
Diorama Zaman Batu tua |
Diorama Zaman Batu muda |
Diorama zaman Hindu |
Diorama zaman Hindu |
Diorama zaman Dinamisme |
Diorama masuknya Majapahit |
Diorama Hindu Majapahit |
3. Lantai Atas (Utamaning Utama Mandala) merupakan ruang peninjauan: tempat merenung sambil menikmati suasana keindahan di kejauhan sekeliling Monumen.
Di tengah-tengah ruang lantai bawah, terdapat telaga (kolam) yang dinamai Puser Tasik, delapan tiang Agung dan jalan tangga naik merupakan "tapak dara".
Seluruh areal monumen dikelilingi oleh tanaman-tanaman tradisional Bali,terutama tanaman langka, tanaman obat dan upakara.
Sumber :
1. Dari cerita pemandu wisata rombongan study tour kelas XI SMAN 1 Pagak
2. Brosur UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali
Untuk yang dapat tugas mata pelajaran sejarah masyarakat Bali
ReplyDeletebenar2 menakjubkan, saya jadi pingin ke Bali mas, hehehe....
ReplyDeletekalau sudah balik kita kesana, kalau ada syaratnya.
ReplyDeleteTapi, Bali baru saja juga mengalami tragedi...baru saja saya menikmati Bali di jaman dulu melalui lukisan ..eehhh, yang ada saya tiba2 ingin pulang..
ReplyDeleteHiks Hiks.. di Bali saya mengalami yang namanya kebanjiran dan gempa dahsyat! After all I love Bali dan masih ingin tinggal di Bali :)
@ Pendar Bintang:
ReplyDeleteBersyukur, gak ada korban jiwa dan semoga infrastruktur yg rusak tidak begitu mempengaruhi kemakmuran Bali