Siswa Pandai Tidak Lulus UN
Postingan ini dimotivasi dari pertanyaan saudara-saudara " Kok aneh anak yang pandai tidak lulus sedangkan yang biasa-biasa saja lulus , nilainya bagus-bagus)
Berdasarkan hasil Ujian Nasional baik tingkat SMP atau SMA sederajat pada tahun-tahun sebelumnya terdapat keanehan. Hasil UN membuat banyak yang bertanya-tanya kok bisa siswa yang setiap harinya tergolong anak pandai, bahkan ada yang telah diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) melalui jalur penjaringan bibit unggul daerah, hasil UN dinyatakan ada nilai yang kurang dari standart kelulusan alias tidak lulus. Hal ini bisa saja terjadi antara lain disebabkan.
1. Faktor Kepengawasan
Kepengawasan yang pelaksanaan tidk semestinya (terlalu longgar) menyebabkan peserta ujian bebas untuk saling bertanya sana sini. Hal ini mengakibatkan siswa yang dipercaya pandai oleh teman-teman satu ruang ujian menjadi sangat sibuk melayani, sehingga tidak bisa konsentrasi ke soal ujian yang dihadapi. Kesibukan dari siswa pandai ini mengakibatkan dia (si siswa pandai) kehabisan waktu untuk mengerjakan soal yang seharusnya dia bisa mengerjakan. Di akhir waktu yang tersisa siswa pandai ini akhirnya hanya berspekulasi tentang jawaban dan tidak mau bertanya tentang jawaban kepada teman2 yang dia nilai masih di bawahnya tentang faktor kepandaian. Hasilnya jawaban siswa pandai ini banyak yang salah sedangkan teman-teman yang tergolong pas-pasan banyak jawaban yang benar karena memperoleh dari berbagai siswa pandai yang lain.
2. Faktor Salah Strategi mengisikan jawaban
Hal ini dua tahun lalu terjadi di sebuah SMAN favorit di Kota Malang, siswa rangking satu di KBM sehari-harinya bahkan sudah dinyatakan diterima di PTN melalui jalur PMDK dinyatakan hasi UNnya tidak lulus. Dalam mengisikan jawaban dari hasil berpikirnya tidak langsung ditaruh di LJK (Lembar Jawab Komputer) tetapi dia tandai pada masing-masing soal. Karena tidak memperhitungkan waktu tau-tau wktu mengerjakan soal sudah habis padahal jawaban masih di lembar soal. Untuk mengejar waktu siswa mengisikan ke LJK sangat terburu-buru yang mengakibatkan bergesernya nomor jawaban dan nomor soal (jawaban soal nomor sembilan dia isikan ke nomor sepuluh di LJK) akibatnya sangat fatal.
3. Faktor Pengisian Identitas Peserta Ujian
Faktor pengisian identitas peserta ujian ini juga pernah terjadi, dalam menghitamkan huruf atau angka dalam dalam pengsisian identitas terjadi pergeseran kolom. Misalkan namanya Burhanuddin, setelah menulis nama Burhanuddin siswa seharusnya mnghitamkan hururf-huruf tepat satu kolom, tetapi apabila terjadi salah kolom bisa terjadi misalkan ketika seharusnya menghitamkan uruf "U" yang seharusnya satu kolom dengan huruf u yang terletak di atasnya tetapi yang dihitamkan adalah hurf "U" yang satu kolom dengan huruf "B" atau huruf "R", hal ini mengakibatkan pengisian data ke komputer scanner jadi troubel.
UNIQUE TRADISIONAL @ INDONESIA, U KNOW ?? KLIK HERE PLEASE
Berdasarkan hasil Ujian Nasional baik tingkat SMP atau SMA sederajat pada tahun-tahun sebelumnya terdapat keanehan. Hasil UN membuat banyak yang bertanya-tanya kok bisa siswa yang setiap harinya tergolong anak pandai, bahkan ada yang telah diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) melalui jalur penjaringan bibit unggul daerah, hasil UN dinyatakan ada nilai yang kurang dari standart kelulusan alias tidak lulus. Hal ini bisa saja terjadi antara lain disebabkan.
1. Faktor Kepengawasan
Kepengawasan yang pelaksanaan tidk semestinya (terlalu longgar) menyebabkan peserta ujian bebas untuk saling bertanya sana sini. Hal ini mengakibatkan siswa yang dipercaya pandai oleh teman-teman satu ruang ujian menjadi sangat sibuk melayani, sehingga tidak bisa konsentrasi ke soal ujian yang dihadapi. Kesibukan dari siswa pandai ini mengakibatkan dia (si siswa pandai) kehabisan waktu untuk mengerjakan soal yang seharusnya dia bisa mengerjakan. Di akhir waktu yang tersisa siswa pandai ini akhirnya hanya berspekulasi tentang jawaban dan tidak mau bertanya tentang jawaban kepada teman2 yang dia nilai masih di bawahnya tentang faktor kepandaian. Hasilnya jawaban siswa pandai ini banyak yang salah sedangkan teman-teman yang tergolong pas-pasan banyak jawaban yang benar karena memperoleh dari berbagai siswa pandai yang lain.
2. Faktor Salah Strategi mengisikan jawaban
Hal ini dua tahun lalu terjadi di sebuah SMAN favorit di Kota Malang, siswa rangking satu di KBM sehari-harinya bahkan sudah dinyatakan diterima di PTN melalui jalur PMDK dinyatakan hasi UNnya tidak lulus. Dalam mengisikan jawaban dari hasil berpikirnya tidak langsung ditaruh di LJK (Lembar Jawab Komputer) tetapi dia tandai pada masing-masing soal. Karena tidak memperhitungkan waktu tau-tau wktu mengerjakan soal sudah habis padahal jawaban masih di lembar soal. Untuk mengejar waktu siswa mengisikan ke LJK sangat terburu-buru yang mengakibatkan bergesernya nomor jawaban dan nomor soal (jawaban soal nomor sembilan dia isikan ke nomor sepuluh di LJK) akibatnya sangat fatal.
3. Faktor Pengisian Identitas Peserta Ujian
Faktor pengisian identitas peserta ujian ini juga pernah terjadi, dalam menghitamkan huruf atau angka dalam dalam pengsisian identitas terjadi pergeseran kolom. Misalkan namanya Burhanuddin, setelah menulis nama Burhanuddin siswa seharusnya mnghitamkan hururf-huruf tepat satu kolom, tetapi apabila terjadi salah kolom bisa terjadi misalkan ketika seharusnya menghitamkan uruf "U" yang seharusnya satu kolom dengan huruf u yang terletak di atasnya tetapi yang dihitamkan adalah hurf "U" yang satu kolom dengan huruf "B" atau huruf "R", hal ini mengakibatkan pengisian data ke komputer scanner jadi troubel.
UNIQUE TRADISIONAL @ INDONESIA, U KNOW ?? KLIK HERE PLEASE
BIODATA MEMANG JUGA SANGAT PERLU DIPERHATIKAN