Ulat Bulu untuk Merancang Anak Bisa Matematika dari Awal

Tulisan ini saya maksudkan sebagai masukan kepada orang tua atau calon orang tua yang akan mempunyai anak. Banyak orang atau siswa merasa tidak bisa matematika tetapi banyak pula yang bisa matematika. Sebagian kecil dari siswa menganggap matematika mudah, dan merasa bisa matematika karena didukung oleh keluarga.

Matematika sebagai ilmu memerlukan kepercayaan diri dari dalam sanubari dapat mempelajari menemukan jawaban persoalan. Kepercayaan diri akan memotivasi anak untuk menemukan dan belajar, karena anak merasa bangga terhadap kemampuan sendiri. Kebanggaan terhadap diri sendiri ada sejak anak masih kecil yaitu sejak anak mulai bisa berpikir.


Merasa tidak bisa matematika sering dipicu dari lingkungan dimana anak berada, mereka ikut-ikut merasa tidak bisa karena pernah mendengar bahwa matematika sulit atau pernah mendengar orang-orang dewasa disekitarnya mengatkana tidak bisa matematik.

Orang tua bisa merancang anak bisa matematika dari awal, maksudnya anak Anda masih kecil. Upaya ini tidak memerlukan biaya. Merancang anak bisa matematika dari awal caranya hanya mengkondisikan apa yang didengar dan dilihat anak, sejak anak Anda kecil.

Anak akan merasa tidak bisa matematika karena pernah mendengar Anda cerita, "kalau Anda tidak bisa matematika", padahal sama sekali anak belum tahu apa namanya matematika. Konotasinya bisa anda simpulkan dari cerita berikut :
Tetangga saya anak-anaknya semua pada takut bahkan histeris kalau menjumpai ulat, jangankan ulat bulu seperti yang ngebom pada daerah-daerah tertentu di Jawa dan luar jawa. Ketemu ulat kecil yang biasa ada pada sayuran, tetangga satu RT bisa dengar teriakannya. Ternyata keluarga itu mempunyai seorang ibu dan beberapa bibi penakut sama yang namanya ulat. Tak satupun anak mereka yang tidak histeris kalau ada ulat, tak terkecuali saat nonton berita tentang ulat bulu di televisi swasta. Sejak muda si ibu memang takut sekali dengan ulat. Anak yang terbiasa dengan sang ibu tentu sering melihat ibunya histeris kalau ditanya apa sebabnya ada ulat, infformasi ini terekam dalam memori bawah sadar anak, kemudian membentuk program otak yang mencap takut sama ulat bulu".

Apa kesimpulan Anda, kalau ingin anak-anak bisa matematika ??? Apakah Anda akan bercerita kalau matematika sulit kepada anak yang masih suci dan mudah mengingat informasi itu ??. Anda bisa berpura-pura merasa bisa matematika dihadapan anak, katakan kalau terus dipelajari akan bisa dikemudian hari, syaratnya sabar dan terus belajar.

Demikian semoga berguna, untuk kita dan anak-anak kita.
UNIQUE TRADISIONAL @ INDONESIA, U KNOW ?? KLIK HERE PLEASE

5 komentar:


  1. Menurut saya, dalam hal ini memang yg paling baik adalah mendoktrin anak sejak awal, termasuk menciptakan anak agar mencintai matematika sejak awal agar terbiasa.


  1. @Yudi Yunior : anak sering mendengar matematika sulit , akan terpatri dalam pikirannya untuk merasa kesulitan matematika.


  1. kalau saya....saya suruh aja si anak belajar menghitung uang....otomatis si anak nanti akan pintar menghitung...dan sekaligus pintar mencari uang dengan cara halal tentunya hehehehe


  1. Memang anak2 kita harus banyak diberi contoh aplikasi matematika dalam kehidupan sehari. Jika hanya dijejali rumus yang kadang konsepnya bahkan diabaikan, ya anak jadi ogah belajar.

Powered by Blogger.