Hasil Ulangan Semester Membuat Siswa yang konsentarsi belajar galau

 "PAK,BU dari masuk sma ini saya pribadi sering merasa kecewa,saat hasil ujian ditampilkan,,,kenapa siswa yang sering mendapat peringkat ataupun nilai bagus bukan siswa yang benar2 cerdas ataupun pintar,,,kenapa siswa2 yang waktu ulangan tengok2 mendapatkan nilai yg baik dan slalu diatas saya yg membuat saya merasa dibawah PAK,BU ,,,,belajar udah BU,nyoba2 soal udah sampai lecek jga Bu ,memperhatikan saat pelajaran udah Pak,bimbingan jga slalu ikut,,,,,CMA KNAPA SAYA BSA TERKALAHKAN DENGAN SISWA2 YANG PUNYA KEBIASAAN BURUK ITU PAK,BU,,,,,hal ini tidak hanya saya yang merasa Pak,Bu,,,tapi beberapa siswa merasa hal yang sama seperti saya,,,,,PAK,BU,,,,solusinya saya dan temen2 saya belum mendapatkanya pula,,,,Pak,bu" kata Majendra , seorang siswa kelas 12 SMA yang tergolong rajin belajar, tetapi sedih sebab hasil ulangan semesternya tidak sesuai harapan.

Guru 1 menjawab "Dampak dari ketidak jujuran, itu Nak........
siswa yang tengak-tengok jelas menggangu konsentrasi siswa yg fokus ngerjakan sendiri
dengan pertanyaan-pertanyaanya untuk mendapat turunan, konsentrasi buyar, sedang mereka enak tinggal nyatet ABCDE
"

Kemudian ada tambahan dari guru II"emang harus ada kejujuran dalam ngerjakan ujian.. siswa yang merasa bisa... harus konsisten..jangan mau memberi jawaban kpd teman yg dg merengek2 minta jawaban... kalau itu dilakukan.. pasti adil, nggak akan terjadi penyimpangan. apakah kira2 bisa kalian laksanakan?"

Dengan yakinnya Majendra membalas "Pak ,,,,itu sering terjadi,kalau saat ini bukan lagi sering pak tapi selalu....
Bu,,,,memang pelit itu penting waktu seperti itu,,,tapi kalau kita kecurian gmna Bu,,,,,??.

"Majendra.... pelitnya kalian.. itu obat bagi mereka.. tapi dermawan kalian itu.. membunuh mereka scr perlahan..", kata guru II

Kemudian guru I menulis pertanyaan, "lihat nilai Anuuu baguskan... ?"
"iya... punya Inii juga bagus.." jawab guru II, dimana Anuu dan Inii menurut pantauan guru dan hasil kegiatan dan aktifitas kelas, tergolong kurang bagus.
"apalagi Si Suto...",  guru I menyebutkan nama yang mendapatkan rangking 1 hasil ujian semester itu.

"Si Suto sama Inii... setali tiga uang.. Inii pasti hanya copas aja...." kata guru II yang memang mengawal mata pelajaran di kelas mereka.

Beberapa lama, layar chatt conversation itu kosong, ternyata tiba-tiba muncul tulisan Majendra yang panjang, "baru saya tau jga BU PAK,,,,,
ternyata yang si tengak2ok itu mengumpulkan semua jawaban bukan hanya dari satu orang PAK,bu,,,
tapi lebih,,,,
jadi akhirnya dia tau jawaban yg paling banyak dipilih sama temen2nya,,,,
saya pernah PAK,BU....
setelah saya selesai mengerjakan ujian,saya mengamati salah satu teman saya,,,yang super guper,,,,
dia tanya sama saya 3 nomor,,,
sayapun ngasih jawaban ke dia untunk pancingan berikutnya,,,
setelah tanya saya dia ternyata masih tanya ketiga teman saya lagi,,,
mungkin untuk memastikan jawaban yang terbanyak,,,
jadi 3 nomor yang jadi korban udah 4 orang,,,Pak bu,,,
itu masih contoh satu orang PAK,BU,,,
bukannya saya mengkambing hitamkan teman2 saya Pak,bu,,,,
tapi say dan teman say merasa sakit hati Pak,bu,,,,,,
perjuangan mati, matian tapi hasilnya memilukan,,,,,,"

"ok.. mulai sekarang hrs hati2.. kapan kita hrs dermawan, kapan harus pelit.. smoga esok mnjd lbh baik. Amin", jawaban yang menentramkan dari guru II, dengan kalimat yang terselimut kasih sayang.

"knapa jadi tak ada kejujuran lagi ya PAK,BU,,,,dan kayaknya gak ada lagi rasa malu ataupun sungkan lagi,,,,,tapi korbannya,,,menangis tersedu,,,,", Majendra, menumpahkan isi hatinya yang galau.

Kemudian dijawab oleh guru II, "sadar dari sekarang itu lebih baik drpada melanjutkan kebiasaan yang salah,".
"iya PAK,BU,,,MAKASIH YA PAK,BU,,,,sudah mendengarkan isi hati saya yang mengganjal dan bikin sakit hati,,,,,
setidaknya sudah sedikit terobati dengan saran2 BAPAK,SAMA IBU,TADI,,,,,
MAKASIH PAK,BU,,,,,,,,,,,,,", Tulisan Majendra di akhir chatt, itu

Hasil Ulangan Semester Membuat Siswa yang konsentarsi belajar galau, merupakan percakapan di chating coversation di FB, antara guru dan siswa-siswanya. Tentunya tidak semua percakapan bisa ditampilkan di sini, karena akan menambah ketidak-singkronan dengan konsep. Semoga percakapan yang benar benar terjadi, dan merupakan ungkapan hati ini bisa bermanfaat untuk Indonesia. 

Jika para pelajar, bisa memperbaiki segala sesuatu yang merugikan, tentunya akan menambah manfaat terhadap Indonesia dengan segala kekayaan dan kebanggaannya. Ingin tahu kebanggaan akan indonesia ?? Berada di I Love Indonesia

Bagi visitor yang sebagai siswa SMAN 1 Pagak atau keluarganya, apabila memerlukan hasil ulangan semester ganjil tahun 2012-2013 silahkan klik sesuai kelas Anda :
  1. kelas X
  2. kelas XI Bahasa
  3. kelas XI IPA
  4. kelas XI IPS
  5. kelas XII BAHASA
  6. kelas  XII IPA
  7. kelas XII IPS
 Semoga bermanfaat, AMIN
  
UNIQUE TRADISIONAL @ INDONESIA, U KNOW ?? KLIK HERE PLEASE

8 komentar:


  1. masalah yang merata...disemua lini...cieeeeeeeeeeeeee..lini.
    Saya termasuk yang susah berkonsentrasi jika berada didalam ruang yang berisik, termasuk saat ujian.....semua yang dipelajari mendadak hilang begitu teman yg lain ribut.
    yah resiko punya ciri begini, memang ada juga yang anteng saja ngerjakan soal...walau ribut...tapi permasalahannya jelas adalah masalah kejujuran dan keadilan....


  1. pasti ada hubungannya dengan ungkapan "posisi menentukan pretasi".
    ini salah bukti gagalnya kurikulum yang diterapkan. sebentar lagi kurikulum baru akan diberlakukan. kita liat bagaimana hasilnya nanti. apakah ada kemajuan atau tetap seperti ini.


  1. semester memang berpengaruh besar terhadap siswa ya pak


  1. Arya devi @ sangat setuju, tapi gmn kalau memang sudah mendapat bagaian tidak bisa konsen klo ada yg umek, ketika lagi moot "nya mengerjakan soal

    Roel @ ini masalah nilai yang siswa rajin kalah dengan yg hanya tengak tengok, posisi juga mungkin.

    Bang Munir @ kenapa ya sulit menempelkan kejujuran dalam ujian semester/UN


  1. Semua itu karena "tuntutan" akan "nilai" yang baik.. sehingga muncul ketakutan apabila ternyata yg diperoleh nilai yang buruk. Sehingga demi mendapatkan nilai baik, mereka menghalalkan segara cara... meskipun dengan cara2 instan demi nilai yang bagus.


  1. itu merupakan tanggung jawab dari seorang guru.
    gimana bisa mendidik siswanya berlatih jujur.
    mungkin bisa diberi sanksi saat ke pergok nyontek dll.
    ato bisa di beri penjelasan kalo nilai itu nggak penting dsb.

    dan dari siswa tadi juga bisa dilihat bahwa dia iri melihat orang yang nyontek lebih bagus darinya. knapa iri? brarti emang dia nggak lebih pinter dari yang nyontek.

    Seharusnya sebagai guru, lebih menghipnotis siswanya agar tidak terlalu memntingkan peringkat ataupun nilai, karena nilai itu akan menjadi baik jika siswa memahami arti dari nilai ...


  1. mungkinkah ada cara lain untuk mengukur daya serap dan pemahaman murid?
    hmm
    itu tugas pak guru,

Powered by Blogger.