Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching

Dalam proses pembelajaran banyak strategi yang bisa diterapkan, pemilihan strategi pembelajaran yang monoton menjadikan siswa bosan terhadap pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran sangat kental dengan pertimbangan oleh fassilitator, yang biasa digunakan pertimbangan antara lain tingkat kesulitan materi, tingkat pengetahuan awal pelajar sesuai materi yang akan dipelajari, dan macam-macam (hal ini sudah banyak diketahui para pendidik)
Strategi pembelajaran Reciprocal Teaching ini sebenarnya pernah di sampaikan pada waktu yang lalu , untuk lebih lengkapnya tentang strategi pembelajaran ini perlu dipelajari lebih lanjut. Strategi pembelajaran Reciprocal Teaching ini cocok untuk semua mata pelajaran, jadi tidak hanya untuk mata pelajaran matematika saja , tetapi tentu perlu sedikit medivikasi perlakuan guna penyesuaian.

Menurut Slavin (1990) strategi reciprocal teaching merupakan variasi pembelajaran kooperatif. Oleh karena strategi ini merupakan variasi dari pembelajaran kooperatif utamanya pembelajaran berkelompok, maka unsur-unsur pada pembelajaran berkelompok berlaku pula untuk pembelajaran reciprocal teaching. Unsur-unsur tersebut adalah (1) interaksi langsung antar pembelajar dengan kelompok, (2) ketergantungan positif bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok, (3) keterandalan individu menguasai kajian dan (4) keterampilan antar personal dan kelompok kecil secara efektif agar tujuan kelompok tercapai (Taufan, 2007:13)

Strategi pembelajaran reciprocal teaching dipandang berhasil apabila memenuhi peraturan yang ditaati oleh setiap kelompok, peraturan itu antara lain:

1.      Bersikap kritis terhadap pendapat, bukan terhadap pribadi

2.      Ingat bahwa semua dalam mengerjakan tugas

3.      Setiap anggota harus aktif

4.      Sikap menghargai pendapat tiap anggota

5.      Mengulangi pernyataan yang kurang jelas dari pendapat orang lain

6.      Mencoba memahami isu-isu dari berbagai sudut pandang

7.      Menyimpulkan pendapat yang telah dikemukakan secara bersama-sama.

Dalam pelaksanaannya, setiap anggota kelompok mendapat tugas berbeda untuk wacana yang sama sehingga akhirnya yang bersangkutan mahir melakukan keempat tugas secara mandiri. Dalam satu kelompok minimal beranggotakan 4 orang atau kelipatannya dengan tugas masing-masing. Uraian keempat tugas tersebut adalah sebagai berikut:

a.       Mengklarifikasi (clarifier)

      Menurut Iskandar (2004) tugas mengklarifikasi adalah mencari kata-kata yang sulit atau masih belum pernah dikenal, dan konsep-konsep sulit yang membuat bacaan sulit dipahami. Kemampuan siswa dalam mengklarifikasi jawaban dapat diukur dari respon siswa terhadap kesalahan, yang biasa dilakukan dengan menandai dan merefisi atau menambah jawaban dengan berpedoman pada prinsip dasar yang dipelajari (Andy,2008:21)

b.      Membuat pertanyaan (questioner)

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum membuat pertanyaan adalah mengidentifikasi informasi penting dalam bacaan, kemudian mengajukan informasi tersebut dalam bentuk kalimat tanya. Siswa yang bersangkutan pun harus mengetes dirinya sendiri apakah dia dapat menjawab pertanyaan yang disusunnya(Andy, 2008:21)

c.       Memprediksi (predictor),

Tugas memprediksi adalah memprediksi jawaban dari suatu permasalahan yang ada pada wacana. Kegiatan memprediksi menurut Palinscar dan Klenk(1992) dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam mengambil keputusan, dimana pengetahuan siswa akan menjadi sangat bermakna bila pengetahuan yang telah di bentuk diaplikasikan pada berbagai situasi yang dihadapinya (Andy, 2008:21)

d.      Membuat ringkasan (summarizer)

Tugas membuat ringkasan adalah membuat bacaan lebih ringkas tanpa menghilangkan informasi-informasi yang penting. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi informasi-informasi tersebut agar kaitanya jelas dan menjadikan suatu pengertian yang utuh. Kemudian langkah kedua mengintegrasikan informasi-informasi tersebut agar kaitanya jelas dan menjadikan suatu pengertian yang utuh(Andy, 2008:22)

Pada pelaksanaannya setiap anggota kelompok harus mendapat tugas yang berlainan untuk wacana yang sama, sehingga akhirnya siswa mampu dan mahir melakukan keempat tugas di atas.
Dalam pelaksanaannya guru sebagai pemantau dan memotivasi pelajar dalam menguasai konsep, menumbuhkan kreativitas dan mendapatkan mental kompetisi.

UNIQUE TRADISIONAL @ INDONESIA, U KNOW ?? KLIK HERE PLEASE

7 komentar:


  1. bagaimana untuk study lapanga apakah juga termasuk ?


  1. saya rasa sangat baik klo siswa dan siswi dapat berinteraksi langsung dibanding hanya mendengarkan teori saja.


  1. Dimas @ untuk study lapangan bisa saja dengan strategi ini agar pelajar lebih interaksi dengan temannya harus tetap dibuat kelompok dengan job diskripsi berbeda
    Artikel Internet Online @ setuju


  1. Belajar belajar dan belajar, itulah yg wajib kita lakukan seumur hidup, artikel yg sangat bermanfaat, saya follow ya, follow me back. http://mobile-blogging-tutorial.blogspot.com


  1. jadi reciprocal itu kerja kelompok tahhhhh

  1. Anonymous

    boleh g di lampirkan daftar pustakanya?


  1. Bisa ditampilkan daftar rujukannya?

Powered by Blogger.