Kebudayaan menyontek bagaikan sirup instan

Berbicara tentang matematika terus rasanya gak seimbang, dalam istilah jawanya kaku atau tidak nyaman. Memang blog ini membahas tentang matematika, tetapi juga mengenai tentang (wadoh bahasa blibet keluar) pendidikan dan tingkah laku siswa. Dalam bulan Mei dan Juni banyak acara ujian di dunia pendidikan, banyak nuansa yang sangat mengkwatirkan bagi yang sudah sadar terhadap kebiasaan menyontek. Seperti status di FB diwaktu yang lalu. (pada gambar)
Untuk menghilangkan kebiasaan menyontek memang sulit, karena :
  1. sudah terbentuk dari perilaku yang tidak berlangsung lama
  2. kepercayaan diri yang ngedrop, jadi meskipun sudah belajar kalau gak nyontek teman kurang pas rasanya
  3. perilaku instan, mungkin karena sering mengalami dan melihat hal-hal yang instan
  4. kerjasama yang salah pengertian, jadi salah juga dalam penerapan
  5. tidak menyadari apa artinya ilmu bermafaat
  6. terlalu mementingkan nilai formalitas yang tertulis di ijazah atau buku raport dibandingkan ilmu yang seharusnya dikuasai
  7. merupakan gambaran dari mental cengeng dan ingin enaknya saja
  8. didukung lingkungan, dengan pengawasan yang longgar saat ujian memotivasi peserta sharing jawaban
  9. belum merasakan akibat dari kebiasaan menyontek, ini dilontarkan oleh alumni yang sudah merasakan sulitnya mempelajari ilmu lebih lanjut tanpa modal kemampuan awal yang memadai
Untuk menghilangkan kebiasaan menyontek yang sudah menjadi sindrom/ketergantungan (eh kayak narkoba lho) : Ingat
  1. kuatkan niat untuk menampilkan kemampuan diri sendiri, lebih baik kosong dari pada bohong
  2. menyotek sama saja membohongi orang tua, bukan membantu orang tua, apa gunanya nilai baik di raport atau ijazah kalau gak imbang dengan kemampuan ?
  3. biarkan olok-olokkan teman di anggap sok pinter atau lainnya, karena menyontek sebenarnya membuat suatu ketidakadilan, karena (kok banyak kata karena ya) teman yang belajar dengan baik bisa kalah nilai dengan teman yang mengandalkan menyontek.
  4. persiapkan belajar sebaik-baiknya sebelum ujian
  5. belajar adalah suatu ikhtiar yang diwajibkan, sedangkan hasil adalah takdir ilahi robbi, kalau beriman selayaknya gak nyontek.
  6. menyontek hanyalah menciptakan plagiat yang tidak pernah bisa berinovasi
semoga berguna dan cepat terlepas dari sindrome nyontek yang semakin mengawatirkan.
UNIQUE TRADISIONAL @ INDONESIA, U KNOW ?? KLIK HERE PLEASE

4 komentar:


  1. Biarlah mereka seperti itu, klo emang ada krenteg untuk menyadarkan harus pake cara lain yang bisa menyentuh hati mereka......karena ada masa2 dimana kita ndak ingin nyontek dan menghargai kebutuhan belajar serta ilmu.....kebanyakan masa itu datang saat udah ndak sekolah lagi hemmmm seperti saya :)


  1. menyontek memang susah di hilangkan, jaman aku sekolah dulu hampir semua termasuk saya sih suka nyontek heheh..... pada malas buat belajar soalnya


  1. hallo selamat malam kawan......


  1. y yang tertancap dari benak para siswa masih salah....seandainya tujuan utama bkan nilai tapi ilmunya pasti gk bakal rame kyk gne dunia percontekan.
    karena sebenarnya..
    "nilai hanyalah bonus dari usaha"
    klo usaha keras pasti nilai insyaallah bagus...gt deh pendapat saya pak..moga az kdepan pendidikan kita tdk berorientasi nilai tapi proses

Powered by Blogger.